WHO : Jangan Menyemprotkan Disinfektan ke Badan Manusia!

Halo teman-teman pembaca setia bloggermanado.id, diartikel kali ini kita akan bahas tentang cairan disinfektan yang marak digunakan belakangan ini untuk pencegahan pertama Virus Covid-19. Memang pada dasarnya cairan ini memiliki banyak fungsi salah satunya untuk menekan mikroorganisme agar tidak menyebar. Sudah banyak metode yang dilakukan untuk menyemprotkan disinfektan. Ada yang membuat bilik, ada yang disemprotkan langsung, ada pula gapura yang diberi sensor untuk menyemprotkan cairan tersebut saat siapapun melewatinya.

Namun tahukah kalian, Word Health Organisation (WHO) Indonesia mengeluarkan statemen yang cukup kontoversial. Berikut cuitan WHO Indonesia di akun twiternya.


"Jangan menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pada permukaan benda-benda". Yah hal ini menjadi kontroversi karena di indonesia cairan ini disemprotkan ke badan manusia langsung. Ingatkah kalian saat awak kapal Diamond Princes yang berwarga negara Indonesia saat dijemput mereka disemprotkan dengan cairan disinfektan. Cairan tersebut terpapar langsung dan itu dinilai sangat berbahaya. Cairan kimia ini tidak direkomendasikan untuk disemprotkan ke manusia, karena cara penggunaannya adalah dengan disemprotkan dipermukaan benda mati contohnya pegangan tangga, pegangan pintu, kursi mikrolet, bus, pesawat, kereta api, didinding-dinding halte, dan semua tempat yang biasa digunakan secara umum.

Virus Covid-19 ini menular melalui cairan yang keluar  dari mulut atau pun hidung karena batuk dan bersin, tapi orang-orang yang sudah terinfeksi dan positif terjangkit bisa menularkan virus ini dengan cara memegang barang-barang disekitar dengan tangannya kemudian virus pun menempel dibenda yang ia pegang. Disitulah peran cairan disinfektan untuk menghambat dan menekan pertumbuhan mikroorganisme virus tersebut sebelum benda yang sudah terpapar tadi dipegang oleh orang lain.

Perlu juga diketahui bahwa cairan disinfektan ini tidak bisa membunuh virus yang sudah masuk kedalam tubuh. Memang setidaknya cairan ini bisa membunuh bakteri dan mikroorganisme yang menempel dibaju, sepatu celana, atau ditopi kita namun akan sangat berbahaya jika cairan tersebut lantas terhirup oleh manusia dan masuk ke paru-paru. Hal ini karena cairan disinfektan mengandung alkohol dan klorin yang dikhususkan untuk permukaan benda mati guna membunuh bakteri.

Memang petunjuk penggunaan disinfektan ini belum secara resmi dirilis namun alangkah bergunanya artikel ini untuk mengingatkan kita semua agar jangan salah menggunakannya. "Saya melihat didesa-desa banyak sekali penyemprotan. Saya minta tolong, kalau bisa hindari penyemprotan pada orang apalagi jika penyemprotan dilakukan tanpa alat pelindung diri", ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia pun menambahkan "Komposisinya harus diperhatikan dan dikonsultasikan dengan ahli. Jangan sampai asal-asalan dan jangan sampai terhirup". Yah memang tidak ada salahnya jika pemerintah atau masyarakat panik dengan pandemi ini, namun kepanikan jangan jadikan alasan untuk bertindak tanpa perhitungan. Jangan sampai satu masalah belum selesai malah muncul masalah lain yang dibuat sendiri oleh manusia itu sendiri.

Semoga artikel ini bermanfaat dan ingat bersikaplah waspada bukan panik, jagalah kebersihan diri, rumah dan lingkungan sekitar, hindari kontak langsung dengan orang lain, dan tetap jaga stamina, hal itu sudah cukup untuk menjaga tubuh kita tidak terinfeksi virus Covid-19.